SEKADAU - Hasan (50), warga Dusun Senuruk, Desa Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat tega menembak istrinya sendiri, Murni (50), Sabtu (12/11/2016).
Ia menembak istrinya dalam jarak 20 meter yang menyebabkan Murni roboh, hingga belakangan dilaporkan meninggal dunia.
Kapolsek Sekadau Hilir, AKP Muhadi, membenarkan informasi telah terjadi penembakan.Penembakan dilakukan Hasan (50) kepada istrinya, Murni (50).Keduanya adalah warga Dusun Senuruk, Desa Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau Hilir, Sekadau."Istrinya ditembak tepat bagian rusuk sebelah kiri dari jarak kurang lebih 20 meter. Menggunakan senapan angin," kata AKP Muhadi kepada tribunpontianak.co.id, Sabtu (12/11/2016).Ia menjelaskan penembakan terjadi pukul 10.00 WIB.Saat ditemui
Tribunpontianak.co.id, Hasan sedang diperiksa penyidik Satreskrim Polres Sekadau.Saat itu Hasan membuat pengakuan mengejutkan.
Hasan (50) memenang senapan angin yang dipakainya untuk menembak istrinya, Murni. --Ia menembak Murni hanya karena kesal dan kalap diomeli istrinya itu.Karena dimarahi sang istri itulah, ia mengaku kalap hingga akhirnya melepaskan tembakan."Saat itu, dia bertanya mengenai hasil kerjaan di ladang," ucap Hasan.
Ia menembak istrinya dengan senapan angin.Sempat ke Ladang
Aksi penembakan yang dilakukan Hasan diketahui Kristina Nyai (49).Kristina masih terhitung keluarga dengan Murni.Sebelum kejadian, Kristina dan Murni berangkat sama-sama ke ladang, Sabtu (12/11/2016) pukul 07.00 WIB.Mereka ke ladang yang ada di Jalan Merdeka Barat, Kilometer 2.Setibanya di ladang, baik Kristina maupun Murni mulai mencabuti rumput di ladang masing-masing.Tak berapa lama, Kristina dipanggil Hasan."Saya tidak tahu persis seperti apa kejadiannya. Saya tiba-tiba dipanggil suaminya. Dia bilang Mamak Abun kena tembak aku," kata Kristina menirukan ucapan Hasan.
Saat itu, Kristina mengaku sudah melihat Murni roboh tergeletak di ladang.Iapun kaget bukan main mendapat pengakuan Hasan tersebut.Begitu mendapat kabar, ia dan Hasan langsung bergegas menghampiri tubuh Murni yang sudah roboh tergeletak di ladang..Kemudian, Murni dibawa menggunakan sepeda motor yang dikendarai Hasan.Murni langsung dibawa ke pelayanan kesehatan untuk mendapatkan perawatan.
Selanjutnya, Murni dibawa anaknya dengan mobil agar segera mendapat perawatan."Tapi suami korban tidak ikut mengantarkan istrinya," ucap Kristina Nyai.
Selanjutnya, Murni dibawa anaknya dengan mobil agar segera mendapat perawatan."Tapi suami korban tidak ikut mengantarkan istrinya," ucap Kristina Nyai.
Ia pun mengaku tidak mengetahui persis kejadian tersebut karena jarak ladangnya dengan korban sekitar 200 meter.Ia pun baru mengetahui setelah melihat korban tergeletak di ladang."Saat di ladang masih sadar. Tapi setelah itu, kami mendapat kabar dia (korban) telah meninggal," tegasnya.Murni meninggal meski sempat mendapat perawatan dari tim medis. Sebuah peluru tepat mengenai rusuk kiri ibu 7 anak itu.
Sekda Prihatin
Sekretaris Daerah Kabupaten Sekadau Yohanes Jhon ikut prihatin dengan kasus penembakan tersebut.
Mendengar informasi itu, Jhon langsung meninjau korban yang saat itu tengah divisum di RSUD Kabupaten Sekadau.“Kasus ini harus menjadi pembelajaran, agar dalam menghadapi segala sesuatu harus sabar,” ujarnya.Jhon baru mengetahui kasus itu setelah seorang stafnya menginformasikan kejadian tersebut langsung kepada dirinya.Setelah itu, Jhon pun langsung pergi untuk melihat kondisi korban.
“Untuk kasus hukumnya, kita serahkan kepada pihak berwajib, diharapkan tidak ada kejadian serupa terulang kembali,” tandasnya.