November 29, 2016

Orang Tua Edan , Lahirkan Bayi Hasil Selingkuhan Malah Dijual Rp8 Juta

MEDAN – Rusli Hartono alias Ayong (30) tega menjual bayi yang baru saja dilahirkan pasangan selingkuhnya, Jeli Rajagukguk (29). Warga Jl. Kapten Jumhana, Gang Saikun, Medan itu beralasan, ia membutuhkan uangnya untuk membiayai persalinan selingkuhannya di rumah sakit.
Kejadian itu bermula saat Jeli Rajagukguk sudah mau melahirkan. Rusli lantas membawa wanita itu ke RS Muhammadiyah di Jalan Mandala By Pass, Senin (14/11) lalu.
Satu hari dirawat, Jeli Rajagukguk pun melahirkan seorang bayi perempuan dengan berat 3 kg dan panjang 50 cm melalui operasi sesar. Kelahiran bayi yang diberi nama Selvie itu ternyata membuat Rusli pusing tujuh keliling. Rusli harus menyiapkan dana persalinan sebesar Rp5 juta.

Seminggu pasca kelahiran bayi tersebut, tepatnya Minggu (20/11) lalu, bayi yang seharusnya belum bisa dipisahkan dari ibunya itu dibawa kabur Rusli tanpa sepengetahuan ibu si bayi.
“Masih seminggu aku baru melahirkan, jadi rencananya sudah mau dibawa pulang. Tapi ternyata bayiku dibawa kabur sama dia (Rusli) dan aku dibiarkan di kamar rumah sakit itu,” terang Jeli, saat melaporkan kasusnya di Mapolsek Percut Seituan.

Jeli bahkan sempat bersitegang dengan para perawat dan pihak rumah sakit, lantaran tak mengetahui keberadaan bayinya. Pihak rumah sakit lantas menelepon Rusli. Tak lama, Rusli muncul dan memboyong Jeli menggunakan mobil taksi berwarna merah. Jeli lantas dibawa ke kawasan Kualanamu dan sempat disekap di salah satu penginapan di sana. “Pas aku nanya di mana anakku, pihak rumah sakit sempat kebingungan. Karena mereka mengira aku itu sudah pulang sama suami dan bayiku. Jadi ributlah aku di situ,” kata Jeli.
“Keributan itu membuat pihak rumah sakit sempat panik dan kembali menghubungi Rusli. Ketika itu, Rusli datang dan membawa paksa aku ke dalam taksi. Jadi aku dipaksa naik ke taksi warna merah, cuma aku lupa taksi apa itu. Di situ aku diancam bunuh kalau terus ribut. Jadi dibawa ke arah Kuala Namu sana,” sambung Jeli.

Karena tak terima disekap, Jeli pun berontak. Aksinya itu malah membuat Rusli naik darah dan memukuli Jeli. Lantas Rusli membuang Jeli di lokasi sepi di kawasan Kualanamu.
“Aku dibuang di Kualanamu itu, diancam bunuh aku sama dia itu. Jadi aku dibiarkan sendiri, dan minta tolong lah aku sama orang untuk dibawa ke Jl. Rajawali,” katanya.
Tak ingin kehilangan anaknya, Jeli lantas melaporkan kasus tersebut ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Sumut. Namun laporannya ditolak. Alasannya, bayi yang hilang itu adalah anak hasil hubungan gelap dengan Rusli.

“Memang kami tak punya surat nikah sah, tapi walaupun begitu apa itu alasan dia untuk menculik bayi saya itu? Apakah itu jadi kendala ku sebagai ibu untuk bertemu anakku?” kata Jeli.
Sadar jika bayi tersebut diculik Rusli Hartono, akhirnya Jeli pun berusaha menunggu dan berharap bisa menemukan bayi perempuan itu.
Keinginan ibu 3 anak ini untuk bertemu dengan anak yang baru 1 minggu lahir dan harus terpisah darinya itu membuatnya melakukan berbagai cara agar bisa menemukan bayi perempuan itu. Jeli langsung berusaha untuk tetap berkomunikasi dengan Rusli.

Ketika itu, Rusli yang diketahui berada di Bali diminta Jeli untuk pulang dengan alasan dirinya merindukan pria yang tak kunjung menikahinya itu. “Aku pura-pura tetap berkomunikasi sama dia, seolah-olah aku ikhlaskan soal bayi kami. Jadi aku minta dia untuk pulang dan kembali bersama, itu lah yang membuat dia pulang dari Bali ke Medan,” kata Jeli.

Mendengar permintaan dari wanita tersebut, akhirnya Rusli tiba di Medan. Ia datang ke rumah Jeli dikawasan Jl. Rajawali dan berdalih mengajak makan wanita tersebut. “Jadi dia datang, mau mengajak makan. Disitu lah langsung aku tanyain dimana dibuat dia anak itu. Dan disitu dia mengaku sudah menjual anak kami sama orang, makanya keluarga ku dan warga sekitar marah dan memukuli dia,” jelas Jeli.
Saat itu pula, Jeli yang sudah emosi meminta pihak kepolisian menangkap pria tersebut. Dengan kondisi babak belur, Rusli pun diamankan ke Polsek Percut Sei Tuan.
Rusli alias A Yong, mengatakan jika dirinya menjual bayi perempuannya lantaran tak sanggup biaya persalinan. Selama di Bali, ia mengaku sering dihubungi dan memintanya pulang. “Memang aku ada disuruh pulang, makanya aku pulang bang,” katanya.

DIJUAL RP8 JUTA 
Rusli yang diamankan Polsek Percut Seituan tak menampik telah menjual bayi kandungnya itu. Hanya saja ia tak mengetahui jelas orang yang membayari anak perempuannya itu dengan harga Rp8 juta. Rusli beralasan, tak punya uang untuk membayar biaya bersalin Jeli.
“Tak sanggup bayar uang persalinannya bang, pihak rumah sakit minta uang Rp5 juta. Jadi ada nande-nande boru Silalahi mau merawat anak itu, terus saya kasih dia merawat dan dikasihnya ke saya Rp8 juta. Itulah, Rp5 juta untuk bayar rumah sakit, terus Rp3 juta lah sama saya,” kata pria Tionghoa itu.
Masih menurutnya, saat itu ia mengambil bayi tersebut dari RS Muhammadiyah beberapa jam sebelum Jeli Rajagukguk pulang. “Aku ambil anaknya dari ruang bayi bang, itu pun setelah saya urus semua pembayarannya. Di situ datang nande boru Silalahi itu, di situlah kuserahkan sama dia bayi itu bang. Terus aku pulang,” terangnya.
Usai menjual darah dagingnya Rusli memilih kabur ke Pulau Bali, dengan alasan untuk bekerja disana. “Sudah itu, saya langsung lari ke Bali bang, sekalian memang saya mau kerja di sana bang sebagai supir mobil travel disana,” jelasnya.

Setelah didesak pertanyaan, Rusli akhirnya mengaku jika Jeli hanyalah wanita simpanannya. Sebab, ia sendiri masih memiliki istri bernama Siti Ambun Simamora (28) warga Jalan Kapten Jumhana, Gang Saikun, Kecamatan Medan Area.
“Siti Ambun itu adalah istri sahku bang dan hubungan kami punya satu anak. Kalau dengan si Jeli kami hanya kumpul kebo aja bang. Selama berhubungan dengan Jeli aku tinggal berpindah-pindah tempat bang. Kami ngontrak rumahlah,” ujar Rusli.

Alasan menjual bayi lantaran ketiadaan biaya bersalin akhirnya dibantah Rusli. Hal itu ia lakukan hanya demi menutupi perselingkuhannya dengan Jeli agar tak tercium istrinya.
“Aku takut perbuatanku diketahui istri ku, nanti dia pasti minta cerai,” ungkap pelaku.
Terkait Boru Silalahi, selaku pembeli bayi perempuannya, Rusli mengaku mengenal wanita tersebut. Hanya saja, Boru Silalahi hanya sebagai perantara dalam penjualan bayi itu. “Kalau boru Silalahi hanya perantara saja bang, aku nggak kenal sama yang beli. Aku butuh uangnya buat urusan keluarga ke Bali dan biaya sehari hari istri dan anak ku,” ungkap pelaku tertunduk.

Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan AKP Zulkifli Harahap ketika dikonfirmasi mengatakan jika kasus tersebut sudah diserahkan dan ditangani di Polresta Medan. Pihaknya hanya mengamankan tersangka untuk sementara. “Kasus itu ditangani Polresta Medan ya, kita hanya pengamanan sementara ya,” katanya.
Sementara itu, Kapolresta Medan Kombes Niko Alfinta Karo-karo SIK mengatakan pelaku dijerat dengan pasal perlindungan anak dan masih dalam proses penyidikan. “Pelaku kita kenakan pasal perlindungan anak dengan hukuman maksimal 12 tahun penjara,” ujar Niko.

Add Comments

Semua bisa berkomentar di blog ini termasuk anonim, jadi gunakan kolom komentar di bawah dengan bijak, segala bentuk komentar yang bersifat merugikan akan di hapus oleh admin. Link error ataupun link rusak bisa menghibungi melalui Contact Us atau langsung berkomentar .

Blogger yang baik selalu menyempatkan berkomentar.


EmoticonEmoticon